Pengakuan Orang Pemain Poker Online Profesional

페이지 정보

profile_image
작성자 Lilla Briseno
댓글 0건 조회 66회 작성일 22-09-21 03:16

본문

Saya menggemari kebebasan serta kendala intelektual yang dikasih poker online ke saya, namun hal semacam itu membutuhkan banyak pengorbanan mental

Anda mesti terima banyak salah perkiraan saat Anda memberitahukan sebagian orang apabila Anda bermain kartu untuk mencari nafkah. "Kayak apa muka pokermu?" hal pertama-tama yang cenderung menjadi pertanyaan orang ke saya. Saya merasa seolah-olah mengesalkan mereka waktu saya memaparkan kalau saya tidak memiliki. Main online, yang disebutkan dasar pendapatan poker saya, tidak peduli apa yang telah dilaksanakan muka saya (normalnya hanya meringis di monitor). Waktu saya main langsung, saya cenderung fokus di berbagai hal lain buat informasi: ukuran taruhan; penerapan chip; kisah tangan; apa yang dipakai lawan, minum, berbicara. Muka jarang masuk ke dalamnya.

Tanggapan keunikan lainnya yakni, "Bagaimana Anda bisa mencari nafkah dengan taruhan? Itu seluruhnya sekedar keberuntungan, kan?" Ah tak juga. Betul-betul, ada perihal keberuntungan kurun pendek atau sebaliknya, tetapi setelah lebih dari pada sejumlah ratus ribu tangan, keterampilan kejiwaan, matematika serta emosional yang mau berkuasa. Makalah Steven D Levitt "The Role of Kapabilitas Versus Luck in Poker" bersama dengan sumber lain, memberi support poker menjadi permainan berbasiskankan keahlian. Dan sementara saya menyatakan kalau saya betul-betul suka mesin slot deposit pulsa waktu remaja, poker online sungguh-sungguh tidak merasa seperti permainan judi. Grafik keuntungan saya yang masih naik sejauh empat akhir tahun memamerkan apabila pada akhirnya usaha keras serta kepandaian akan dilihat. Betul-betul, pemasukan tahunan saya tidak demikian fenomenal serta namun berada pada atas penghasilan minimum regional (UMR).

Berawal Dari Menulis Kolom Berkaitan IDNPOKER

Saya tidak berniat mengenal permainan poker dan cukup terlambat pada usia 36, ??setelah sebelumnya saya bekerja sebagai jurnalis terlepas. Saya diperintah dengan seseorang editor buat menulis kolom mingguan berkenaan IDNPOKER. Saya setuju dan langsung berkeinginan untuk mendalami poker.

Saya sajikan waktu untuk belajar perihal permainan poker dan berganti dari main satu meja jadi dua meja, lalu, kelanjutannnya, delapan meja atau tujuh. Kolom itu dijadwalkan jalan beberapa waktu. Saat kelanjutannnya menyusut dan saya miliki kesempatan untuk melihat-lihat, itu udah jalan sejauh 88 minggu. Jabatan menulis saya amburadul serta pemasukan saya sekarang sekedar terkait pada kesuksesan saya bermain poker online di IDNPOKER. Meski kegiatan poker saya cukup membahagiakan sekaligus mendebarkan akan tetapi hingga sampai saat ini saya masih mengerjakannya.

Waktu selesai dengan Anda habiskan sebagian besar waktu Anda sendiri dalam sebuah tempat kecil lihat pc. Saya hampir tidak dapat ingat apa yang berlangsung minggu tempo hari namun ingat secara detail tangan dimainkan beberapa tahun lalu. Saya berusia 40 tahun waktu ini serta impian hidup yang terdiri dalam berbagai perihal "normal" - hipotek, mulai suatu keluarga, hobi - semua musnah. Poker udah taruh saya terpinggirkan dari masyarakat.

Terjerembab Kasus Psikologis

Ini sebenarnya kurang sehat. Tahun tempo hari saya masuk jauh ke jurang mental. Saya memainkan permainan uang langsung dengan uang hutang dan memperoleh hasil yang jelek. Kehilangan penghasilan seminggu dalam dua menit sulit diterima akal sehat saya.

Untuk bayar rugi itu, saya menggerus delapan meja poker online secara berbarengan hingga 15 jam satu hari. Waktu saya tidak bermain, saya minum alkohol hingga sampai mabuk buat mengatasinya. Kasus keuangan membuat saya kesulitan tidur yang selanjutnya membuat mengambil ketentuan yang tidak baik di meja poker online. Saya ada di dalam lingkaran mimpi jelek. Diakhir November, kesehatan mental saya seperti terbelit tali. Saya memikul penderitaan insomnia parah, tinitus, pikiran buat bunuh diri; berat badan saya turun dan seolah-olah itu tak cukup - dan jujur saja saya merasa seperti alami sindrom kepala meledak.

Saya memohon kontributor pihak lain. Beberapa filsuf itu memiliki banyak anjuran bagus buat pemain poker modern untuk ditambahkan ke perangkat kejiwaannya. Mereka konsentrasi pada setting diri, mengatasi kesukaran, mengerti dorongan hati kita, kehidupan setelah beberapaya, dan kegagalan. Apa pilihan saya? Menghancurkan pc atau latih penyusunan diri serta konsentrasi untuk main dengan baik? Ini tidak memuaskan, namun tidak ada pilihan lain. Untung saya bisa ditenangkan oleh kalimat Marcus Aurelius: "Persoalan itu serius bukan kegetiran; buat menanggungnya dan menang merupakan keberuntungan besar."

Pertanyaan yang masuk akal di sini peluang merupakan: mengapa Anda tidak pergi serta kerjakan satu soal yang tidak demikian berdampak secara keuangan serta merusak psikologis? Masalahnya, saya masih menyaksikan poker online menjadi satu hal yang memikat. Aksioma menghabiskan waktu lima menit untuk belajar serta seumur hidup untuk dikuasai. Saya tak yakin apa saya bisa melamar pekerjaan dengan kekurangan yang menganga di CV saya.

Kebangkitan Profesi Poker Saya

Saya ke Kamboja dalam bulan Februari lalu untuk bermain di permainan uang di situ. Saya hampir menangis karena kebahagiaan lihat keberuntungan menyapa saya di satu malam. Dompet saya betul-betul penuh serta profesi poker saya merasa bagus: kerjakan satu hal yang intelektual menentang saya, itu punyai makna saya tak terikat, bila saya tak mesti menjawab siapa, itu tak terasa seperti tugas.

Tetapi saya tak dapat menghilangkan rasa bersalah apabila saya belum kerjakan satu hal yang lebih positif di kehidupan saya. Mereka belum secara eksplisit memaparkannya, namun saya merasa keluarga dan teman-teman saya merasa apabila saya dapat kerjakan satu perihal yang lebih baik dengan waktu saya ketimbang habiskan uang pihak lain. Saya tak memprotes mengambil uang dari sama pemain profesional - saya acapkali menikmatinya - namun saya sering merasa kotor mengambil pot dari pemain wisataonal yang main poker online di IDNPOKER hanya buat berbahagia.

Saya berkata dalam diri kita apabila itu merupakan intermezo buat mereka; kalau malam main poker online lebih murah dan lebih sehat ketimbang akhir pekan di pub. Setelah itu rasa bersalah peluang mulai amblas. Ditambahi kembali, saya lagi lakukan sebuah buku, melacak hubungan antara ketegaran, depresi, dan poker online, yang saya mengharap lekas bisa membantu pihak lain.

Ini adalah bagaimana saya melalui beberapa waktu dengan menghibur diri. Penipuan merupakan segi terbesar dari keahlian pemain poker online meski sebagian besar waktu saya mengerti kalau saya menipu diri pribadi.

댓글목록

등록된 댓글이 없습니다.

배달 배달 배달